Ada dua nikmat yang serasa sangat besar (sebenarnya sangat luar biasa banyak nikmat Allah yang diberikan padaku), tp ini yang sekarang begitu terasa ditengah buih2 nikmat yang sekarang terasa dan semoga tetap tersyukuri bersamaan dg helaan nafasku.  Terasa seperti rahmat yang tiada duanya. Terasa seperti Allah SWT menyayangiku. Terasa luar biasa dan benar bahwa Allah punya caraNya sendiri.

Nikmat pertama, gw bisa berkuliah di ITB yang notabene institut teknologi terbaik. Kalo mau diinget, sebenarnya gw pun gak nyangka bisa masuk sini. Gw cuma anak pinggiran Jakarta yang pengen berkuliah di Institut terbaik. Pertama kali menginjakkan kaki di ITB, waktu itu blm pengumuman SPMB, berpikir apa bisa gw berkuliah disini. Apakah gw pantas mendapatkan kebanggaan seperti ini?! Bokap-nyokap gw cuma pegawai sipil biasa. Gak ada turunan teknik pula. Dan aku membuktikan dapat berkuliah di sana. Aku buktikan ketidakmungkinan menjadi kenyataan berkat Allah SWT. Alhamdulillah.

Bukan itu saja, ternyata institusi ini tidak hanya mengajarkan kuliah dengan kualitas terbaik dengan dosen terbaik yang ada. Institusi ini mengajarkan aku hidup, mencari jati diri, mengajarkan pengalaman, mengajarkan berharganya diriku bagi bangsa ini. Baru aku sadari, institusi ini terkenal bukan karena kuliah yang diberikan, tetapi karena kemampuan kampus ini bersama elemen2 di dalamnya untuk mencetak alumni yang berkarakter kuat, tegar , dan berkebangsaan. Aku buktikan aku yang tidak apa-apa menjadi somebody karena Allah SWT.

Nikmat berikutnya, ini juga tidak pernah kuduga sebelumnya. Ini adalah bukti kekuasaanNya yang begitu terasa. Ketika orang sibuk mencari pekerjaan, beberapa di antaranya sibuk mencari pekerjaan yang diidam-idamkan. Gw dengan sangat bersyukurnya mendapatkan beasiswa ikatan dinas dari perusahaan kontraktor BUMN yang memang idaman gw. Dan itu di dapat sebelum gw lulus. Luar biasa sekali, Ya Allah.

Sekarang tinggal gw sendiri apakah dapat menyikapi nikmat yang besar ini. Semoga tidak melalaikanku tetapi memotivasiku untuk menjadi besar karena ada Allah SWT yang selalu membantuku.

Terimakasih bnget buat orang tua gw yang membuat gw pengen teriak “aku sayang!” karena gw ngeliat besarnya kasih sayang mereka begitu nyata.

Terimakasih untuk semuanya, YA ALLAH. Semoga hambaMu ini dapat menjadi khalifah yang baik di dunia ini, memberi arti bagi dunia ini, membawa semua ke surgaMu. Amin.

Ditulis sehari setelah kejadian perkara jam 01.10 dini hari. Gak bisa tidur karena tidur yang cukup lama sepulang kesibukan hari ini.

Himpunan gw, HMS-ITB rencananya mau ngadain kompetisi teknik sipil tingkat nasional. Untuk memenuhi kelengkapan materi, berangkatlah gw dan 4 orang lainnya ke Bappeda Sumedang terkait materi yang kita butuhin, yaitu peta topografi desa terpencil di Sumedang .

Dimulai dari sehari sebelumnya ketika gw harus mencari transportasi yang bisa mengantarkan kita dengan cepat ke lokasi. Dibantu Risiana, teman gw, dia berhasil mengajak Faisal untuk bersedia mengantarkan kita ke Sumedang dengan mobilnya. Salut deh buat pengorbanan Faisal yang mengorbankan Kerja Praktik perdananya untuk mau mengantarkan kita ke Sumedang. Syukurnya, ternyata lokasi kerja praktik Faisal itu gak jauh dari Sumedang, tepatnya di proyek Jalan di dekat pintu tol Cileunyi.

Sebenarnya, dan masih keliatannya, untuk ngambil data ke sana kyknya harus make surat pengantar dari program studi. Untungnya, Risiana, sudah mengurus itu di TU program studi sehari sebelumnya. Esok paginya, sebelum berangkat jam 11 siang, gw uda standby di himpunan jam 10.15. Langsung datang ke TU untuk mengambil surat pengantar yang diperlukan. Celakanya, ternyata, surat pengantarnya belum ditandatangan ketua program studi karena beliau sedang rapat penting. Ah sial banget!. Faisal uda dtng, berikut juga 4 orang lainnya yang siap berangkat nemenin ke Sumedang. Setelah memberi pemahaman ke temen2 yang udah bersedia meluangkan waktu nganterin, terutama faisal dan nando yang mengorbankan Kerja Praktiknya untuk mengantar kita, bahwa gw akan menunggu ketua program studi hingga jam 12. Semoga mereka uda capek rapat dan break sebentar. Kalo uda ngeliat ketua program studi, langsung gw kejar tuh buat minta tanda tangannya. Gile aja kalo mpe ga dpt tandatangan, bisa sia-sia ke bappedanya.

Jam pun menunjuk pukul 12.15, bimbang di antara harus menunggu surat pengantar di tandatangan dg risiko terlambat sampai di Bappeda Sumedang yang memakan waktu lebih dari 2 jam. Takut keburu tutup. Atau, berangkat tanpa surat pengantar dg cuma modal proposal kegiatan. Sori aja kita bener2 trauma a.k.a kecewa dg birokrasi yang mungkin bakal ngejelimet di Bappedanya. Untuk menghargai teman2 yang udah berkorban, gw pun mutusin untuk berangkat aja kita tanpa surat pengantar.

Menghampiri mobil di parkiran, kalimat pertama yang keluar dari gw adalah semoga lancar dan tuntas hari ini karena gak ngebayangin kekecewaan dari temen-temen yang lain. Sedan diisi 5 orang pun berangkat meluncur dari tol pasteur hingga tol cileunyi. Di tengah perjalanan, mungkin dikarenakan rasa bersalah juga karena harus cabut dari kerja praktik, Faisal yang punya mobil dan Nando partner Kpnya memustuskan untuk datang KP meski terlambat. Gak apa-apa lah... Mereka pun turun di gerbang tol Cileunyi, dan kemudi mobil diambil alih (dipinjam) oleh Donavan. Kami bertiga yang tersisa pun melanjutkan perjalanan ke Bappeda Sumedang di Alun-alun kotanya. Dengan catatan penting dr Faisal bahwa kita harus udah di Bandung jam 4 sore ini karena mobil akan dipake ibunya dan dia juga harus les.

Perjalanan melewati kampus Unpad Jatinangor, yang kentel dg Fknya. Beuh..seneng banget ibu gw kalo ini mah.. Sampai di Hegarmanah, jalanan masih lancar meski merayap. Sesampainya di Tanjungsari dengan jalanan yang berkelok-kelok, perlahan2 mobil yang tadi gesit sekali menyalip dan belak-belok tikungan tajam pun terpaksa harus berhenti karena runtutan mobil depan mata yang berhenti TOTAL!. Bingung juga sih kenapa jalan kabupaten gini bisa macet banget apalagi ini bukan jam pulang sekolah apalagi musim mudik. Jam sudah menunjukkan pukul 13.00, kita masih terjebak macet. Ampas!. Mau sampei jam brp kalo gini, yang ada kita ikut apel pulang karyawan2 di Bappeda.

Ngeliat tampang 2 orang teman di mobil yang keliatan pucat dan khawatir kecewa, gw pun bilang kalo sampai jam setengah 3 kita masih kena macet. Kita pulang-balik arah. Pertanyaan yang muncul dibenak mereka mungkin kenapa harus nunggu mpe jam setengah 3 sih .. uda tau macet dan kemungkinan terlambat sampai di Bappeda karena perjalanan masih sekitar 15 Km lg. Pertimbangan kita nunggu macet sampai setengah 3 sebenarnya biar kita dapat alasan kuat untuk mengalah pada keadaan. Begini, kalau kita balik arah jam setengah 3, berarti kita sampai di tol cileunyi untuk menjemput Faisal dan Nando adalah jam 3.15-an. Kalo uda gitu, kita bisa nyampe di Bandung sebelum jam 4. Sedangkan, kalau kita ambil keputusan segera balik arah aja sebelum jam setengah 3, berarti kita ngalah pada keadaan karena alasan yang masih belum pasti, yaitu “mungkin kita akan terlambat juga”. Lagipula kalau setengah 3 kita baru mulai bisa jalan dari titik macet, perhitungan kita menempuh 15 km lancar adalah setengah jam. Berarti nyampe jam 3-an. Asumsi gak pake nyasar itu juga. Kita bisa setengah-satu jam untuk mengurus urusan di Bappeda. Udah pasti terlambat sampei di Bandung jam 4. Kalau jam 2 aja kita uda lancar, Insya Allah cukup waktu kita untuk kembali jam  4. Alhamdulillah teman-teman dapat mengerti.

Intinya mah, bg gw kalo uda punya keinginan, gak boleh ada kata gw mundur kalo mungkin gw bisa gagal.  Kegagalan bakal lebih enak kalo kita uda sampai limit kemampuan kita. Dan yang gw yakini kalo Allah menciptakan manusia sempurna, gak ada yang ga bisa dilakuin manusia. Satu-satunya yang membatasi kita adalah keadaan yang memang gak diijinkan. Yang pasti semua atas ijin Allah.

Sudahlah kami balik arah dengan perasaan puas, tidak kecewa ke Bandung.

Orientasi target di awal bagaimanapun caranya, akhirnya harus mengalah pada keadaan dan menghargai prosesnya..

Semangat yang bisa tetap terjaga di kami berlima, meyakinkan kami untuk kembali ke Sumedang keesokan harinya entah dg kendaraan apapun. Yang pasti besok harus lebih rapi lagi..

Btw, Terimakasih buat teman-teman hari ini : Faisal,Nando,Donavan,Sari.

Insya Allah ini gak akan sia-sia. Selalu ada pelajaran penting dari setiap kejadian untuk kita lebih menghargai usaha yang dilakukan.

Untuk Tuhan Bangsa dan Almamater. Merdeka!

Surat Cinta

July 22, 2009

it's us

it's us

Bismillahirrahmanirrahim Bandung, 28 Februari 2009

Surat untuk sahabat-sahabatku…

Halo temen2 semua!

Apa kbar nih? Semoga ketika membaca tulisan ini, temen2 dalam keadaan sehat dan selalu dalam lindungan Allah swt. Amin.. Oiya, silakan cari posisi yg enak ketika membaca ini, karna akan menyita beberapa menit dari waktu temen2..hehe

Wah ga kerasa, ternyata kita udah memasuki masa2 ahir dari kepengurusan kita. Bentar lg LPJ. Rasanya baru kemarin sy berdiri di depan KBL bersama Dirga dan Tian, rasanya baru kemarin sy rapat untuk pertama kalinya bersama kalian, tapi sekarang ternyata dah harus mengakhiri ini semua. Semuanya bener2 terasa sangat cepat.. Ya walopun sbenernya ga cepat juga sih..hehe

Bila dihitung sejak sy dilantik, yaitu 1 Desember 2007, berarti kita telah menghabiskan waktu bersama sebagai Badan Pengurus selama 15 bulan!! Bukan sebuah waktu yg sebentar..(ya iyalah..^^)

Arti dari sebuah perjalanan

15 bulan…

Cukup untuk membuat sy merasa menjadi orang yg sangat beruntung karena telah bersama-sama kalian..

Cukup untuk membuat sy merasa ini adalah anugerah yg tak ternilai dalam kehidupan sy..

Cukup untuk membuat sy sadar, bahwa kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku..

Cukup untuk membuat sy belajar tentang arti kehidupan, arti seorang pemimpin, arti sebuah kesabaran, arti bagaimana memahami orang lain, dan arti sebuah pengorbanan..

Namun…

15 bulan tidaklah cukup untuk mengakhiri persahabatan ini..

15 bulan tidaklah cukup untuk membangun sebuah keluarga seutuhnya..

Semoga..setelah kita lepas dari Badan Pengurus, kita masih saling berhubungan dan masih meluangkan waktu untuk U-Green tercinta..

Sungguh tak terhitung banyaknya hal yg telah teman2 korbankan untuk U-Green, dan tak terhitung banyaknya bantuan yg temen2 berikan untuk sy. Izinkanlah sy untuk mengucapkan terima kasih yg sedalam2nya kepada temen2 semua atas semua bantuan, pengorbanan, dan yg lainnya. Semoga Allah memberikan balasan yg indah kepada temen2 semua. Amin..

Sy juga memohon maaf yg sebesar2nya bila dalam memegang amanah ini, banyak kesalahan yg telah sy perbuat. Sy hanyalah manusia biasa yg tak luput dari kesalahan. Mohon maaf atas segala tindakan, ucapan, dan perilaku yg tak berkenan di hati temen2, baik yg disengaja maupun tak disengaja. Semoga kita bisa saling mengikhlaskan semuanya..

Sejak proker pertama sy pada tanggal 2 Des 07, yaitu beres2 Sekre (yg dihadiri oleh Dirga,Pras,Anisa,Taufiq,Asa dan Karlin) sampai rapat BP pas hari Selasa kemarin , 24 Feb 09 (yg dihadiri oleh Shinta, Haudi, Dirga, Irna, Aini, Irez dan Pras) banyak hal yg telah kita lewati bersama. Tak terhitung lagi berapa tawa, canda, sedih, marah, susah, senang dan kecewa yg telah kita lewati bersama. Sungguh, sebuah perjalanan kehidupan yg sangat berharga bagi sy. Bersama kalian, sy merasa benar2 menjadi manusia seutuhnya. Skali lagi. Makasi ya temen2!^^

Jujur, momen bersama kalian ga akan bisa dilupakan. Mulai dari pas musyawarah anggota di KBL, dimana disana sy sempet BAB dulu di Comlabs sebelum hearing (ada yg nyadar ga ya?hehe). Trus pas kita ke Unjani (yg fotonya sy pajang di profil picture sy di fb.^^), disana sy merasa U-Green menjadi organisasi yg hebat, karna disambut dgn luar biasa oleh ank2 FK Unjani. Trus saat Greenscreen, dimana sy mendapat pelajaran berharga gmn harusnya manjalin kerjasama dgn organisasi luar. Trus saat kita nginep bareng di rumah Pras, yg menghasilkan deklarasi Cicaheum, disana sy merasa kita semua adalah keluarga. Sungguh, itu merupakan salah satu momen terbaik bersama kalian. Karna disana kita bisa saling mengenal lebih jauh. Disana kita bisa mendengarkan seorang Dirga yg menceritakan masa kecilnya (hehe maaf ya Dir), Shinta yg ternyata pernah ganti nama, dan curhatan2 lainnya.^^ Pokonya, momen itu ga akan bs dilupakan. Semoga temen2 juga gt..(Hehe maksa)

Sekarang, kita udah harus menyerahkan tongkat estafet selanjutnya kepada Greeners 07. Semoga ke depannya U-Green bisa jauh lebih baik dari saat kepengurusan kita. Meskipun nanti kita udah ga menjabat lagi, sy harap temen2 msh meluangkan waktunya untuk U-Green. Karena selanjutnya kita akan menjadi steering comitte, atau pengawas bagi BP selanjutnya..

Sekali lagi, makasi temen2 semua! Tanpa kalian, sy bukan apa2 dan bukan siapa2. Tanpa kalian, U-Green ga akan sehebat sekarang. Kalian adalah sahabat-sahabat terbaikku..

  • Dirga : Kamu adalah cerminan sy Dir. Kamu adalah pengawas, pemberi saran, dan penjaga ritme sy. Berkat kamu, SDM U-Green menjadi jauh lebih baik. Lihatlah hasilnya, Greeners 08! Mereka bener2 hebat. Ini berkat Kadep PSDM yg hebat pula. Salah satu anak 06 yg telah menjadi BP 2x. Salut dengan semangat kamu yg ga pernah turun Dir.
  • Tian : Salah satu dari The Three Musketeers^^, yg sy kagumi semangat dan ketulusan hatinya.  Sungguh sy belajar banyak dr kamu Yan. Meskipun terkadang ga fokus dalam 1 hal, tapi semangat kamu patut diacungi jempol. Kata “Konkret” kamu selalu memberi inspirasi. Oiya, makasi juga atas pinjaman komputernya, bener2 bermanfaat..hehe.. Berkat kamu, Medpro kita telah menjadi jauh lebih baik.
  • Pras : Sahabat sy yg paling lama, udah kenal sejak SMA. Jd otomatis kamu adalah org yg paling mengenal sy luar dalam. Dan Pras pulalah salah satu org yg paling mengenal U-Green, karna  tlah jd BP selama 2x masa kepengurusan. Hehe. Pasti tidak mudah menjadi BP 2x, tapi ternyata kamu telah melewatinya dengan baik. Meskipun KEBUNKU tidak bs dibilang berhasil, tapi kamu sangat membantu proses pendewasaan organisasi ini. Makasi ya Pras!
  • Irna : Salah satu orang terdekat sy di U-Green. ^^ Bersama Aini, kamu adalah penyelamat keuangan U-Green Na. Tanpa kamu, belum tentu utang kita bisa lunas. Sy merasa beruntung punya tim keuangan yg hebat. Awalnya sy agak ragu, dgn kinerja BK. Tapi ternyata setelah beberpa waktu berselang, kinerjanya melebihi apa yg sy bayangkan. Meskipun keuangan kita belum terlalu baik bgt untuk ukuran sebuah organisasi, tapi Two Thumbs Up untukmu Na!!^_^
  • Shinta : Kepala Program Ecocampus yg hebat! Bila kamu dah bekerja, semuanya terasa mudah diatasi.^^ Salah satu program yg agendanya cukup banyak, namun bisa dikerjakan dengan maksimal. Shinta juga salah satu orang yg sering direpotkan oleh sy. Maaf ya Sin! Tapi makasih banyak karena kamu sering menjadi tempat keluh kesah sy. Maaf ya sering curhat colongan..haha (tapi curhat tentang U-Green tentunya^^)
  • Mifta : Sempet ragu dengan kamu, tapi waktu telah menjawab bahwa kamu jauh lebih hebat dari apa yg sy bayangkan. Meskipun terkadang agak males2an, tapi setiap yg kamu kerjakan pasti maksimal. Kamu juga salah satu orang yg sering berbicara di depan publik dengan membawa nama U-Green. Udah brp kali jd pembicara nih Mif?hehe.. Makasi juga ya Mif, dah sering denger keluh kesah sy. Maaf ya atas kejadian yg waktu itu..Piss ah!!^_^
  • Haudi : Bersama Mifta dan Shinta, menjadi B***** Angels!!Haha.. kamu adalah penyelamat WAW Hau. Sepeninggal Adon, kamu telah mampu membuat sy yakin bahwa WAW harus tetap ada. Sy salut banget ketika kamu jd PJ U-Green pas event Dago Walking Day. Saat itu U-Green menjadi lebih eksis lagi. Semoga setelah kita turun, kamu bisa menemukan penerus selanjutnya untuk Kapro WAW. Makasi banyak ya Hau!
  • Aini : Org yg selalu meramaikan sekre!! Dan selalu membuat sy tersenyum dikondisi apapun..Hehe. Berkat Aini, U-Green menjadi jauh lebih berwarna. Berkat Ayn dan Irna, kita berhasil melunaskan utang kita!Makasi ya Ayn! Meskipun terkadang ga serius dan telat datang rapat, tapi perhatian Ayn terhadap kondisi U-Green ngebuat sy salut. Berkat Ayn pula, divisi fund raising kita jauh lebih professional..
  • Babay : Salut dengan semangatmu Bay! Apalagi sampe detik2 ahir ini, Kmu msh bisa menjalankan tugas sebagai Humas dengan sangat baik. Meskipun byk hal kehumasan yg belum kamu lakukan, tapi kamu telah membuat eksistensi U-Green tetap terjaga. Perhatian kmu terhadap kondisi U-Green juga telah meyakini sy bahwa kita semua adalah tim hebat. Maksi byk ya Bay!
  • Rizki : Halo Rizki!!^^ Org yg ga byk bicara, tapi byk bekerja, dan byk ngasi masukan yg bermanfaat untuk sy. Bersama Irna dan Aini, kmu telah membuat tim keuangan kita menjadi jauh lebih baik. Meskipun ga bs dibilang sering ke Skre, tp sy melihat kecintaan kamu tehadap U-Green ga pernah luntur (Hehe sok tau gt). Pokonya, maksi byk ats bantuannya ya Ki! Moga setelah ini, kamu msh mau meluangkan waktunya untuk U-Green.
  • Fariz : SEMUD yg luar biasa Riz!! Ketika sy mempercayakan divisi pendidikan anggota baru dipegang oleh kamu, saat itu juga sy yakin bahwa kita bisa menciptakan generasi U-Green berikutnya yg jauh lebih baik. Dan ternyata memang berhasil. Meskipun kamu sibuk dimana2, tapi kamu tetap bertanggung jawab terhadap tugas kamu. Makasi byk Riz! Semoga tetap bs meluangkan waktunya untuk U-Green.^^
  • Danang : Sang Lebah-lebah, begitu Asa bilang.^^ Org yg selalu konsisten dan tanggung jawab terhadap tugasnya. Berkat kamu Nang, web kita akhirnya bs jadi juga. Ya walopun ga bs dibilang bagus, tapi ini telah menjadi kemajuan pesat bagi U-Green. Meskipun sibuk di tempat lain, kamu selalu menyempatkan diri untuk datang ke Sekre. Salut Nang!!
  • Irez : Org yg ngebuat sy yakin, bahwa kita, angkatan 06, adalah tim yg hebat. Meskipun sempet tak terlihat di awal2 kepengurusan, tapi setelah waktu berjalan, kamu telah membuktikan bahwa kamu adalah org yg berpotensial Rez. Secara keseluruhan, kamu telah byk membantu di PSDM. Apalagi saat Semud. Sungguh suatu semangat yg patut ditiru! Makasi Rez! Sampe sekarang pun kamu msh sering ke Sekre.
  • Galuh : Org pertama yg bekerja sama dengan sy di U-Green!! Yaitu saat sy pertama kali masuk U-Green dan diminta membuat sebuah flyer. Saat itu juga sy yakin kalo Galuh adalah org yg sangat potensial. Meskipun cukup banyak aktif di luar, kontribusi Galuh untuk U-Green sangatlah berarti. Berkat Galuh juga, Pras jd tetap betah di U-Green..haha. Maksi byk Galuh!
  • Gita : Bersama Danang, Gita adalah anak Bio yg paling sering ke sekre. Meskipun terkadang ga ikut event penting U-Green, tapi kontribusinya tetap ada. Apalagi untuk PSDM. Sy rasa Dirga merasa sangat terbantu dengan adanya Gita di PSDM. Makasi byk Git!Semoga msh tetep meluangkan waktu untuk ke Skre ya!^^
  • Dwi : BRT yg sedikit terlupakan.^^ Dwi, bagi sy adalah org yg sangat potensial. Meskipun jarang datang ke Sekre, tapi ketika punya tanggung jawab, dia selalu bisa melaksanakannya. Berkat Dwi, yg bekerja sama dgn Irna dan cowonya^^, kita jadi punya Bukom yg baru!!Grazie ya Wi! Oiya, berkat Dwi juga, pekerjaan Pras sbg sekum menjadi terbantu sekali..
  • Intan : Satu paket dengan Dwi, karena mereka satu kosan.hehe. Meskipun skrg2 ini dah jarang keliatan, tapi kontribusinya untuk U-Green ga bs dilupakan. Sy msh inget ketika dia buat mading U-Green seorang diri. Salut Tan! Saran dan masukannya juga sangat bermanfaat untuk U-Green.
  • Liza : Sang pemimpin redaksi GO!Green..^^ Meskipun ga bs dibilang rajin ke sekre, tapi kamu tetep greeners, tetep bagian dari kita. Makasi ya dah mau jd pimred majalah, ya meskipun majalahnya belum terbit, tapi setidaknya udah ada usaha yg kita lakukan. Makasi Liza!
  • Gilang : Anak TL yg agak jarang ke Skre. Dan sedikit terlupakan..hehe. Walaupun begitu, kmu tetep jadi bagian tim ini Lang. Kontribusimu untuk PSDM tetap ada.
  • Cella : Kemanakah kmu skrg Ce?? Sempet hilang di awal, muncul di pertengahan, dan hilang lg ketika di ahir. Tapi kontribusimu ga akan dilupakan Ce. Terutama ketika menjadi PJ U-Green saat acara APBC.
  • Fandi : Org yg selalu murah senyum.^^ Sangat disayangkan juga Fandi tiba2 menghilang di tengah jalan. Padahal perannya sangat diperlukan oleh kita. Makasi banyak Fan!
  • Adon : The Lost Boy. Amat sangat disayangkan org sperti Adon harus meninggalkan U-Green. Padahal potensi dan kontribusinya untuk U-Green cukup besar. Makasi byk ya Don! Maaf kami ga bs byk membantu kamu!
  • Terakhir, sy juga ingin mengucapkan makasi jg untuk Dini, Lukito, Sebrina, dan Iqbal. Meskipun kontribusinya tidak terlihat. Tapi kalian tetap bagian dari kami.

Waw..ternyata panjang jg ya^^. Inilah bentuk rasa terima kasih sy ke kalian semua. Semoga komentar2nya tidak ada yg menyinggung atau menyakiti. Semoga ga da yg terlupakan juga. Dan semoga dengan komentar2 ini kalian tidak saling melupakan satu sama lain, dan tentu aja ga melupakan U-Green juga. Oiya, bila berkenan, mohon bales email ini ya! Sy sangat mengharapkan tanggapan, saran, masukan, kritikan, dan lainnya dari kalian semua. Semoga kita bisa menjadi manusia yg member manfaat untuk orang lain.

Ahir kata, makasi, grazie, danke, n thanks untuk semuanya!

SEMANGAT!!!

“Akhirnya, sampailah sy pada satu kepastian hakikat, bahwa sahabat adalah kekayaan sebenernya. Hilang satu, miskinlah sudah. Bertambah satu, semakin beruntunglah. Terima kasih untuk semua sahabat. Kalian adalah kekayaanku”

Burhanudinsyah


there must be just a few people who can change the world, indeed!

Bangsa Indonesia seperti berjalan di tempat dalam menyelesaikan masalah ekonomi dan politiknya. Belum selesai satu masalah, datang lagi beragam masalah lain yang pun belum terselesaikan, seperti bencana alam dan tragedi kemanusiaan lainnya. Namun, ada satu masalah yang pasti dan harus dihadapai oleh dunia atau masyarakat internasional. Masalah yang menglobal dan harus dihadapi oleh bangsa kita juga tanpa peduli masalah politik atau ekonomi seperti apa yang kita hadapi. Permasalahan lingkungan yang dapat  mempengaruhi keberlanjutan kehidupan di bumi, itulah masalah yang harus dihadapi.

Konon berbunga setiap kali mahasiswa baru masuk

Tangga ceria teknik sipil : konon berbunga setiap kali mahasiswa baru masuk

Masalah lingkungan sudah menjadi issue internasional yang tidak dapat dihindari oleh satu pun bangsa di dunia, termasuk Indonesia. Mereka (bukan Indonesia) telah mempersiapkan diri dengan berbagai cara yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan atau mengurangi dampak akibat permasalahan lingkungan. Amerika telah siap dengan teknologi ramah lingkungannya dan negara-negara eropa sedang berupaya menyentuh elemen terkecil di masyarakatnya untuk peka terhadap permasalahan lingkungan yang akan mereka hadapi sekaligus berkreatifitas untuk mencari solusinya. Bahkan, Negara-negara maju di asia, salah satunya Jepang, telah siap mengaplikasikan teknologi-teknologinya yang selama ini dikenal sebagai salah satu pencemar menjadi teknologi yang ramah lingkungan dan mungkin dapat menyelematkan dunia, atau minimal Negara Jepang sendiri.

Sudah siapkah bangsa kita menghadapinya dengan segala SDM dan setumpuk permasalahan  lainnya?

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan jumlah penduduk yang besar diharapkan kita punya cukup banyak orang berpotensi yang mampu saling berbagi tugas untuk menyelesaikan setumpuk permasalahan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, sekaligus saling bersinergi untuk suatu kondisi yang lebih baik dari setiap aspek permasalahannya.

Bagian dari masyarakat yang paling strategis dan dapat memiliki pengaruh besar pada perubahan ke keadaan yang lebih baik tersebut adalah mahasiswa karena mahasiswa adalah calon kaum intelektual yang paling bersentuhan langsung dengan masayarakat sehingga peka terhadap permasalahan yang dihadapi masayarakat. Mahasiswa dinilai perlu menaruh perhatian besar pada permasalahan lingkungan di masyarakat karena kita sudah tertinggal jauh dari segi persiapan untuk menghadapi masalah lingkungan global tersebut.

Namun, kita tidak perlu berkecil hati dengan kurangnya persiapan. Kita hanya perlu melakukan satu hal kecil yang dapat menginspirasikan pihak lain atau masyarakat luas bahwa ada satu permasalahan lingkungan yang harus kita hadapi. Dengan demikian, masyarakat akan sendirinya bersikap bijak dan berpikir kreatif dalam mencari solusinya. Jika terus berkesinambungan, kita akan dapat menyelesaikan masalah lingkungan dengan memaksimalkan semua potensi yang dimilki, serta melewati keterbatsan teknologi yang juga menjadi kendala bangsa kita.

Lalu, hal kecil apa yang dapat kita lakukan?

Lingkup hidup mahasiswa dimana kita dapat bebas berekspresi adalah kampus. Di kampus, kita dapat menelurkan ide-ide brillian yang dapat menjadi solusi kreatif terhadap permasalahan di masyarakat, khususnya permasalahan lingkungan. Selain dari itu, dengan mudahnya kita dapat memperkenalkan ide-ide kita tersebut ke masyarakat serta mengispirasikan mereka.

Salah satu usaha yang memungkinkan dan bersifat sinergis yang dapat dilakukan oleh kita, mahasiswa ITB adalah mewujudkan kampus ITB yang memilki wawasan jauh ke depan mengenai lingkungan. Semua elemen kampus bekerjasama mewujudkan suatu kondisi dimana segala aktivitas yang dilakukan di kampus dipikirkan efek/pengaruhnya pada lingkungan secara luas. Oleh karena itu, U-Green ITB berusaha mencanangkan suatu program untuk mewujudkan satu kondisi ideal yang seimbang antara elemen-elemen kampus dengan lingkungan yang dinamakaan program Ekokampus ITB.

Ekokampus sendiri adalah salah satu bentuk usaha yang diharapkan dapat menjadi trigger bagi masyarakat dan pihak lain untuk peka pada permasalahan lingkungan. Beberapa universitas di luar negeri, seperti Universitas Tampere di Finlandia, Universitas Harvard, Universitas Oxford an berbagai universitas ternama lainnya pun telah mencanangkan program kampusnya yang berwawasan lingkungan (Sustainable Society).  Manfaat dari program ini pun sangat besar bagi lingkungan kampus kita sendiri khususnya, dan masyarakat luas umumnya.

Ekokampus ITB berusaha memecahkan permasalahan lingkungan yang timbul di lingkungan ITB dengan mengkaji akar permasalahannya, sekaligus mencari solusi bersama-sama elemen lain di kampus untuk menyelesaikannya. Akhir 2007 ini adalah awal disosialisasikannya ekokampus ITB oleh U-Green ITB. Namun, permasalahan lingkungan bukanlah permasalahan yang sederhana yang dapat diselesaikan oleh satu elemen kecil saja di kampus. Diperlukan kerjasama yang berkesinambungan agar tidak bergesekan dari semua elemen di kampus, dari tiap individu mahasiswa hingga kelompok-kelompok keorganisasian mahasiswa di kampus, seperti Himpunan-himpunan jurusan, serta UKM.

Mewujudkan ITB sebagi kampus yang berwawasan lingkungan berarti kita telah mewujudkan satu miniature masayarakat ideal yang seimbang anatara komponen makhluk hidup yanh menempetinya dengan lingkungan tempat mereka hidup. Menguingat peran ITB sebagai salah satu institusi terbaik di Indonesia, tentunya ITB dapat mejadi pelopor sekaligus memberi inspirasi bagi institusi-institusi pendidikan formal/non-formal lain untuk ikut turut serta di lingkungannya masing-masing. Jika semua elemen-elemen kampus di manapun menyadari pentingnya hal tersebut, bukanlah hal yang mustahil, mahasiswa sebagai agen perubahan yang paling dekat dengan masyarakat dapat meneprapkan hasil “praktik” mereka di masyarakat dan masayarakat pun dengan senang hati mengikuti apa pun yang telah kita lakukan berkaitan dengan usaha pemecahan masalah lingkungan di sekitar mereka. Dengan demikian, kita dapat mengantisipasi satu masalah kita lagi. (DNR)

I was a football lover, especially when I was at senior high school, there were no weekends without it

this is something I can tell you about loosing your good time at football. Cos’ I am no more than just a fan

Teori sederhana mengenai layangan bola menjelaskan bahwa tanpa pengaruh dari luar, bola sepak yang ditendang akan melayang sesuai arah yang diinginkan.

Keadaan yang sangat mengejutkan terjadi ketika bola melayang dan berbelok dengan tiba-tiba menuju gawang dan gol. Trik tendangan berbelok atau tendangan pisang itu digunakan oleh banyak pemain bola professional untuk mengelabui lawan dengan arah bola yang tidak bisa diprediksi.

Pada tendangan lurus (normal), lintasan bola kan terlihat seperti garis lurus apabila diamati dari atas. Hal ini sesuai dengan teori hukum gerak Newton yang menjelaskan pengaruh gaya-gaya luar terhadap gerak suatu benda.

Untuk memahaminya, kita harus dapat mengidentifikasi dan menjelaskan gaya-gaya dari luar tersebut. Petunjuk pertama terlihat pada tendangan bola. Untuk menghasilkan tendangan pisang, bola tidak ditendang tepat pada bagian pusatnya. Tendangan dipusatkan pada bagian tepi bola untuk menghasilkan putaran pada bola. Ini adalah putaran yang akan membentuk gaya-gaya lain yang akan mempengaruhi lintasan dan gerak bola. Putaran ini juga yang akan mempengaruhi arah pembelokkan bola.

Usaha untuk menjelaskan mekanisme tendangan ini telah dilakukan sejak lama. Newton sendiri menyadari bahwa gerak bola tennis diakibatkan oleh putaran bola. Pada tahun 1742, Matematikawan Inggris, Robins, menjelaskan pengamatannya pada pembelokkan garis melintang bola yang imajiner karena putaran yang diberikan pada bola. Fisikawan Jerman, Magnus melanjutkan pengamatan Robins lebih jauh pada abad ke-19. Melalui usahanya tersebut, Magnus menyimpulkan bahwa silinder yang berotasi lama – kelamaan akan berputar miring pada tepi alasnya. Fenomena seperti ini dinamakan Magnus effect.

Sampai pada abad ke-20, penjelasan mengenai tendangan ini belum bisa disempurnakan karena teori mengenai aliran udara dan turbullence stream belum ditemukan.  Dengan pengertian mengenai aliran udara yang telah dijelaskan sebelumnya, kita dapat mengetahu mekanisme tendangan pisang tersebut.

Ada dua tahap yang perlu diketahui untuk memahami apa yang sebenarnya tejadi pada bola ynag berputar. Pertama, kita harus melihat pola dari aliran udara ynag melewati bola. Kedua, kita harus mengerti bagaimana aliran udara itu bekerja sehingga memberi gaya luar pada bola.

Sebelumnya, kita lihat pada bola yang melayang di udara tanpa putaran. Aliran udara mengalir melewati permukaan sampai bola melambat dan akhinya berhenti.

Pada permukaan bola yang bergerak searah dengan aliran udara, viskositas dari permukaan yang bergerak tersebut membawa udara lebih jauh sebelum pemisahan aliran tercapai. Namun, pada permukan bola yang bergerak berlawanan arah dengan aliran udara, udara melambat lebih cepat dan pemisahan aliran udara terjadi lebih awal.  Hasilnya adalah udara yang melewati bola dibelokkan ke arah tepi.

Selain melihat pola aliran udara pada bola, kita dapat melihat pola distribusi tekanan udara pada bola, termasuk aliran turbulensi. Meskipun perhitungan dengan teori ini akan lebih sulit, kita dapat cukup memperkirakan arah gaya-gaya. Cara paling sederhana adalah dengan mengamati pembelokkan udara pada satu sisi bol. Hal ini memberikan pengertian bahwa udara juga memberi dorongan pada sisi bola yang berlawanan dengan sisi bola yang akan diamati.

Karena momentum total tetap kekal, bola bergerak dengan arah berlawanan dengan momentum yang sama. Fenomena itulah yang disebut dengan efek Magnus.

Setelah menentukan arah gaya, kita dapat mengetahui pengaruh putaran pada bola. Pada gambar sebelumnya, aliran udara datang dari arah kiri bola. Jika putaran mengenai bola pada arah lainnya, bola akan belok dengan arah yang berbeda pula.

Kebalikan efek Magnus dapat terjadi apabila kita memperhitungkan kecepatan kritis yang membuat alirajn udara yang melingkupi permukaan bola menjadi tidak stabil.

Dengan bola yang diberi putaran, kecepatan relatif udara  terhadap permukaan bola lebih tinggi pada tepi yang permukaannya melawan aliran udara. Kesimpulannya, ketepatan arah dari bola yang berkelok ke arah yang ingin dituju sangat bergantung pada keteraturan pola pada permukaan bola. (DNR)

Sudah dihadapkan pada pilihan yang juga menentukan masa depan orang lain..

Buat teman-teman yang sudah mulai masuk tingkat ke-4 kuliah mungkin akan berpikiran sama dengan saya. Kini, saya dihadapkan pada berbagai pilihan untuk menentukan karir pasca kuliah yang tentunya bagi saya harus terencana dan dipertimbangkan dengan masak. Harapan pada awalnya sih saya siap berkarya dimanapun di Indonesia, bahkan luar negri kalau perlu. Tetapi, belakangan pemilihan tempat berkarir ataupun sekedar mencari pengalaman dapat menentukan masa depan keluarga saya nantinya, bahkan berpengaruh pada ayah,ibu, dan adik saat ini.

Tawaran beasiswa ikatan dinas berdatangan dari perusahaan-perusahaan nasional yang mengikat calon peraih beasiswa/karyawan untuk bersedia di tempatkan di manapun di Indonesia, bahkan di luar negeri. Dalam satu bulan ini, sudah ada dua perusahaan tambang dan kontraktor yang menawarkan beasiswa dinas itu. Tentunya, tawarannya tidak mudah begitu saja. Ada rangkaian tes dan wawancara yang harus diikuti.

Pertama yang menawari adalah perusahaan tambang batubara di Kalimantan. Melihat track-record dan statusnya sebagai objek vital nasional, sekaligus peran besarnya di Indonesia, tentu gaji yang dibayarkan tidak sedikit. Menurut teman saya, gaji freshgraduate di perusahaan tambang adalah sekitar 6-7 juta/bulan. Tentu lumayan menggiurkan, tetapi pertimbangan lokasi penempatan kerja dan risiko cukup berpengaruh. Saya yang bersuku jawa dan seluruh keluarga dari ayah dan ibu adalah di Jawa, serta hanya memiliki satu adik perempuan, membuat saya berpikir dua kali untuk mengambil kesempatan itu. Apalagi jika membayangkan keluarga (istri dan anak) nantinya jika mereka harus berada di Kalimantan (syukur-syukur kalau di kotanya). Bagaimana dengan pelayanan kesehatan dan pendidikan bagi keluarga saya nantinya. Saya sih ingin yang terbaik buat mereka nantinya yang notabene hal-hal seperti itu adanya di kota-kota di Pulau Jawa khususnya.

Ayah, ibu, dan adik saya adalah orang-orang yang paling saya sayangi. Mereka adalah prioritas nomor satu bagi semua kepentingan dan pengambilan keputusanku. Meskipun, yang membuat mereka begitu berarti adalah merekapun memprioritaskan nomor satu kepentingan/keinginanku di atas prioritas diri dan keluarga. Meski pada awalnya orangtua saya gak setuju dengan tawaran beasiswa dinas itu karena saya yang salah juga karena terlalu terlambat berkonsultasi, beliau berdua akhirnya merelakan anaknya jika ingin berkarir jauh dari keluarga (di luar Jawa). Hal itu justru meyakinkan saya bahwa keberadaan saya tidak jauh dari keluarga-keluarga besar adalah sangat berarti, melebihi uang. Dengan demikian, tawaran itu pun tidak saya ambil.

Tidak lama setelah tawaran pertama itu, panggilan dari sebuah perusahaan kontraktor nasional yang sudah sangat ternama membangun bangsa ini terkait dengan program beasiswa ikatan dinas yang sama. Dengan pertimbangan yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tawaran sebelumnya, saya agak sulit mengambil keputusan sendiri. Akhirnya saya berkonsultasi lagi dengan kedua orangtua dan saudara-saudara yang telah bekerja. Pada dasarnya, mereka setuju saja, demikian juga kedua orang tua saya yang juga menyetujuinya, meskipun beliau sepertinya memilih enggan untuk berpikir bahwa ada kemungkinan anaknya bisa ditempatkan kerja jauh dari beliau.

Karena pertimbangan yang ada masih sangat subjektif, saya pun bertanya langsung kepada pihak perusahaan tentang sistem kerja di sana. Setelah dijelaskan panjang lebar, ternyata bekerja di perusahaan tersebut adalah lebih bersifat by project dimana intinya adalah saya dapat berdomisili dimanapun saya suka. Jikalau ada proyek yang mengharuskan saya melakukan perjalanan dinas ke ujung Indonesia atau bahkan ke luar negeri seperti yang diceritakan, hal itu tidak menjadi masalah. Kesejahteraan dan penempatan karyawan ditentukan dengan domisili dimana karyawan itu ada, meskipun pada kondisi-kondisi tertentu saya mungkin harus berdinas selama berbulan-bulan. Yang penting adalah keluarga saya nantinya bisa tetap mendapat fasilitas publik terbaik.

Selain itu, bidang konstruksi adalah bidang yang tepat dengan keilmuan saya, sehingga berkarir hingga puncak sangat memungkinkan, apalagi di perusahaan BUMN tersebut, jenjang karir terbilang cepat, dalam hitungan tidak lebih dari 10 tahun, kita dapat menduduki posisi penting. Harapannya, dan biasanya, kalau sudah menduduki posisi penting, kita akan lebih jarang melakukan perjalanan dinas yang lama. Penempatan di kantor pusat sebagai konseptor pengembagan perusahaan sangat memungkinkan. Yup!, tampaknya untuk saat ini, ini adalah kesempatan terbaik yang ada. Saya pun mendaftar beasiswa dinas tersebut, perkara dapat atau tidak, itu tidak masalah, setidaknya saya mendapat pengalaman, uang saku dari perusahaan, dan yang paling penting adalah semakin matang dalam merencanakan masa depan dan karir. Kini, tinggal menunggu takdir bicara apa dari pengumuman penerima beasiswa/karyawan itu.

Btw, dalam hati sebenarnya ada juga keinginan untuk menjadi menteri perhubungan dan dosen. Kedua-duanya saya raih melalui jalur profesional/praktisi, dan bukan politisi. Semoga dengan usaha yang saya mampu dapat memenuhi keinginan besar itu. Cita-citaku sekarang adalah menjadi orang yang benar-benar bisa bermanfaat orang banyak dengan kemampuan yang kupunya. Semoga saja jalur apapun yang saya ambil nantinya bisa memberi jalan ke arah yang lebih baik. Moto saya adalah jangan sampai mati hanya meninggalkan nama. Begitulah kira-kira.. 😉

Di antara keinginan-keinginan besar, ada juga keinginan untuk tetap dapat hidup sederhana dan tercukupi kebutuhan-kebutuhan. Misalnya, memilih untuk bekerja di Bandung dan hidup bersama keluarga di sana. Tak perlu banyak mobil, tak perlu rumah berlebihan, cukup keluarga yang memberi kebaikan dunia-akhirat bagi saya dan orang lain.

Kira-kira bakal seperti apa ya??hehe,,.. toh, sebenarnya semua sudah ditakdirkan, sensasinya ada pada usaha dan doa kita.

Untuk semua teman-teman di teknik sipil, mari bangun negeri ini. Untuk semua teman-teman di ITB, mari kita bekerjasama. Untuk teman-teman di Indonesia, let’s go outspace!hehe.. Keep struggling, buddy! (DNR)

River Re-Naturalization

July 19, 2009

River Re-Naturalization

River is ecosystem channel on earth surface which forms the natural conservation system for the water, soil, plant, and ecology along the river. Not only abiotic components, but also biotic components, such as plant and animal depend on the genuine functions of the river. The sustainability of those two components are going to be unseparated part able to influence human life.

As an asset, river sustains the vital functions of a region nearby. Besides holding the water and oxygen provider asset, river takes a huge part in stabilizing the temperature as well. However, most people might not realize that they have gained the benefits more than they have known.

Almost all Asia countries face the same river problems. For example, In Indonesia, the river has lost its natural functions because of the lack of awareness of the people. The Indonesian direct interaction to the river has caused the denaturalization along the river basin.

Denaturalization of a river happens when people start interfering the balance of river life cycle. River life cycle consists of two main components: biotic and abiotic. Those components play a big role in order to maintain the natural functions of the river. However, the uncontrolled demography problem happened in several cities in Indonesia forces the homeless to occupy vital ecologic area in their region, the river basins. Survey says that more than 36 millions people of west Java live in the river side. Those dynamic increase keep its pressure uncontrolled and unfortunately, it is not followed by the increase of social-economic and life-facilities condition.

As an ecologic region, river basin which hold vital role is now bloomed with industrial infrastructures and vile-residences. People living near the river basin do not get proper facilities from the government, so that they start to make use of the river. Their interaction with the river was beyond the normal-border which is able to be handle naturally by the river. The people and industrial sector continue throw away their waste into the river. Data tells that among 350.000 manufacturers in West Java, only 750 manufacturers which throw degradable waste into the rivers. Without being realized, the waste and rubbish which they throw will give suffering in the downstream. Furthermore, if river downstream can not stand the load any longer, the effects will cause misery to the people themselves in the upper-course. Is that what we expect for?.

The deformation of the river is can not be avoided as well if the development in the river side is wedged in and not well-controlled. People occupy the flood face-border area which is closer to the river-stream. They set the foundation on the land which keep the balance of the river ecosystem. In addition, the development on the flood face-border will cause the disaster, such as soil erosion and the lost of some biotic components in that land. And the flood will be possible-event while it is raining season because the river deform into the narrower one, so it is not able to retain the water-falling.

Human interaction to the balance of river ecology creates bad domino-effects. While they are faced to the flood and erosion problem, instead people start building water wall and fence the river-side along the stream to prevent their residences from flood and erosion threats. Whatever the reasons of building them, it is really not good to the environment, especially the river ecosystem because those water wall will “destruct” the river asset as a clean water provider.

Survey says that there are more than 20 spring water per 2 kilometers of river. Unfortunately, the water wall built is capable to plug up or even stop the spring water so that the lost of one of the river genuine benefits is avoided. Furthermore, physically, the water wall height exceeds hydrologic floodplain, so that it will press the river in small size.

In several cities, the water wall height is higher than floodplain height. And its height is almost as high as the high building in cities. Can you imagine if the water wall is not able to prevent the river water any longer?.

The right solution to prevent flood and erosion is by using the natural water wall . Besides protecting people from flood and erosion, that water wall will also create new ecosystem and maintain the balance of river ecology . (DNR)